CERITANEGERI, Makassar – Bulan Ramadan memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam Islam, salah satunya karena pada bulan ini, Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup umat manusia. Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah dan mulia karena Allah SWT memilihnya sebagai waktu yang sangat istimewa bagi umat Muslim.
Sebagaimana malaikat Jibril menjadi yang paling mulia karena peranannya sebagai pembawa wahyu dari Allah kepada Muhammad SAW, bulan Ramadan pun menjadi bulan yang paling mulia karena menjadi momen turunnya Al-Qur’an.
Muhammad SAW menyebutkan bahwa umat Islam menjadi umat yang paling mulia, karena Al-Qur’an diberikan kepada mereka. Dengan diturunkannya wahyu tersebut, umat Islam diberi kesempatan untuk mendapatkan petunjuk hidup yang sempurna, yang tidak hanya memberikan petunjuk dalam kehidupan pribadi, bahkan seluruh aspek kehidupannya.
Allah SWT menurunkan Al-Qur’an, kitab-Nya yang penuh dengan hidayah dan rahmat, kepada umat manusia, untuk pertama kalinya pada malam Lailatul Qadr, yang nilanya lebih baik daripada seribu bulan. Ini menunjukkan betapa besar kemuliaan Ramadan sebagai bulan yang membawa cahaya bagi umat Islam.
Malam Lailatul Qadr, yang terjadi di salah satu malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadan, menjadi simbol dari betapa besar kemuliaan bulan ini. Di malam itu, pada awalnya Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia, dan malam ini adalah malam termulia.
Pada malam tersebut, para malaikat dan malaikat Jibril turun dengan izin Allah SWT menjalankan tugas-tugasnya. Setiap amalan umat manusia yang dilakukan pada malam tersebut dilipatgandakan, dan nilai yang dikerjakan lebih baik daripada amalan seribu bulan. Serta menjadikannya sebagai malam yang penuh dengan kesempatan bagi umat Islam untuk memperoleh keberkahan dan pahala yang luar biasa.
Oleh karena itu, Ramadan bukan hanya bulan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga bulan yang penuh dengan rahmat dan kemuliaan, karena pada bulan inilah Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup yang sempurna bagi umat Islam.