CERITANEGERI, Makassar – Ramadan adalah bulan penuh keberkahan, di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap amal anak Adam dilipatgandakan (pahalanya). Satu kebaikan mendapat sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan balasannya. Dia meninggalkan syahwat dan makanannya karena-Ku.’” (HR. Bukhari No. 1894, Muslim No. 115).
Hadis ini menunjukkan bahwa setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan di bulan biasa akan mendapat pahala yang berlipat, apalagi kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Hal ini membuktikan bahwa setiap perbuatan baik memiliki nilai yang luar biasa di sisi Allah SWT.
Namun, puasa memiliki keistimewaan tersendiri. Tidak seperti amalan lainnya yang disebutkan jumlah lipatan pahalanya, puasa adalah ibadah yang balasannya diberikan langsung oleh Allah SWT. Hal ini menunjukkan betapa agungnya ibadah ini di sisi-Nya.
Puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya, tetapi juga menahan diri dari hawa nafsu. Segala pengorbanan ini dilakukan semata-mata karena Allah SWT, bukan karena faktor lain.
Oleh karena itu, puasa menjadi bentuk ibadah yang sangat istimewa, karena orang yang menjalankannya dengan ikhlas akan mendapatkan pahala yang tidak terbatas.
Allah SWT sendiri yang membalas ibadah puasa, maka pahalanya bisa tak terhingga. Ini menjadi motivasi bagi setiap Muslim untuk menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.
Hadis ini mengajarkan bahwa puasa memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT.
Oleh karena itu, kita harus menjaganya dengan baik, bukan hanya dari segi fisik tetapi juga secara spiritual, agar dapat meraih pahala tanpa batas dalam waktu Ramadan yang terbatas.
