Pakai Pintar BI Tukar Uang Lebaran, Bikin Mudah atau Ribet?

(Foto: kompas.com)

CERITANGERI, Makassar – Bank Indonesia (BI) telah membuat program penukaran uang tunai baru persiapan Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M melalui situs website Pintar BI. Masyarakat yang yang akan menukarkan uang baru bisa mendaftar dan mengecek jadwalnya di pintar.bi.go.id.

Bank Indonesia menyediakan setidaknya 4.000 lokasi dengan 1.200 lokasi dikelola BI untuk penukaran uang, serta pengguna dapat mengunjungi mobil kas keliling untuk melakukan penukaran uang. Program penukaran uang tunai baru berjumlah Rp 180,9 triliun uang tunai yang telah disediakan dengan tiap orang dapat menukarkan uang maksimal Rp 4,3 juta.

Program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idulfitri (Serambi) telah dimulai dan berlangsung hingga tanggal 3-27 Maret 2025. Untuk itu menukarkan uang, masyarakat terlebih dahulu harus mendaftarkan diri melalui situs pintar.bi.go.id. Kemudian baru dapat menukaran uang, bisa dilakukan dengan mengunjungi tempat dan waktu yang telah ditentukan melalui website.

Inovasi digital yang seharusnya memudahkan ini, ternyata banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Dikarenakan situs website Pintar BI terkadang sulit atau bahkan tidak dapat diakses. Akan tetapi karena situs Pintar BI mengalami kendala, Dikutip dari CNBC Indonesia situs Pintar BI tersebut baru dapat diakses sekitar jam 13.00 WIB yang mana telah melewati selang waktu 2 jam dari Ungkapan BI.

“Birokrasi Indonesia ini sok-sokan mau digitalisasi, tapi belum mampu. Masa sekelas mau nuker uang baru aja harus melalui website, yang mana websitenya aja down. War BI is over. Namanya doang pintar, tapi website tidak sebagus namanya. Padahal cuma mau nuker, bukan minta THR,” tulis @robbysiregar__ melalui akun X, dikutip dari CNBC Indonesia.

Banyak masyarakat menyuarakan keresahan mereka terkait program digitalisasi penukaran uang tunai baru ini, mereka menduga situs Pintar BI tidak memperhitungkan kapasitas pengunjung. Oleh karena itu ada yang menyarankan untuk dibuat domain per daerah, mengingat kuota penukaran juga disesuaikan dengan masing-masing domisili.

“Siang kalah war UB. Sore kalah war takjil. Saran aja sih buat @bank_indonesia web Pintar BI, lebih baik bikin domain baru per daerah biar kalau diaksesnya per daerah masing masing karena alokasi penukarannya per daerah juga. Saya yakin lebih mudah untuk mengakses,” tulis @zhelayuspekha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *