CERITANEGERI, Makassar – Puasa adalah salah satu rukun Islam yang harus dijalankan setiap umat muslim, terutama di bulan Ramadan. Berpuasa dapat melatih kesabaran dan keimanan seorang muslim, karena tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih pengendalian diri untuk tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Sementara itu, Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, mesti dibaca, dipahami, dan diamalkan agar menuntun manusia ke kehidupan yang jauh dari keburukan.
Puasa dan Al-Qur’ran memiliki hubungan erat dalam meningkatkan ketakwaan dan memperoleh syafaat di hari kiamat. Hal ini disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya:
“Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat…” (HR. Ahmad dan Al-Hakim)
Hadis ini menunjukkan bahwa orang yang berpuasa dan membaca Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh akan mendapat pertolongan di akhirat. Puasa menahan nafsu, sedangkan Al-Qur’an menjadi petunjuk hidup.
Dalam hadis lain juga disampaikan Nabi Muhammad SAW bahwa:
“Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan yang dilipatgandakan sepuluh kali lipat…” (HR. Tirmidzi)
Membaca Al-Qur’an mendatangkan pahala besar dan mengangkat derajat seseorang. Oleh karena itu, memperbanyak interaksi dengan Al-Qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan.
Lebih lanjut, Nabi Muhammad juga menjelaskan bagaimana Al-Qur’an dapat mengangkat derajat manusia.
Hadis ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an menjadi tolok ukur kemuliaan seseorang di sisi Allah. Mereka yang berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an akan ditinggikan derajatnya, sementara mereka yang mengabaikannya akan merugi.
Sebagai kesimpulan, puasa dan Al-Qur’an saling melengkapi dalam membentuk pribadi yang bertakwa. Keduanya tidak hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga memberi syafaat di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita memperbanyak puasa dan membaca Al-Qur’an agar mendapatkan ridha Allah.
