CERITANEGERI, Makassar – Presiden Prabowo Subianto menanggapi aksi demo dalam 130 hari kerja hingga penolakan Undang-Undang (UU) TNI yang telah disahkan DPR.
Hal tersebut disampaikan dalam Blak-blakan bersama 7 jurnalis pada YouTube detik.com, Senin (7/4/2025).
Dalam wawancara itu, Prabowo ditanyai beberapa pertanyaan terkait isu yang sedang ramai belakangan ini, seperti banyaknya demo hingga penolakan UU TNI.
Prabawo mengatakan berbagai macam demo yang bermunculan sejak dirinya menjabat, tetap dihormati. Namun, harus tetap damai dan tidak menimbulkan kerusuhan.
“Pertama, ada demo melawan efisiensi. Demo katanya dana pendidikan akan dikurangi. Jadi harus objektif, kita juga kita bukan anak kecil. Kita hormati hak untuk berdemo, asal demonya damai tidak mau menyulut kerusuhan. Nah kalau bakar-bakar ban, itu bukan damai,” katanya.
Prabowo juga menceritakan pengalaman petugas keamanan demo yang biasanya dilempari plastik air kencing bahkan kotoran manusia. Makanya dia selalu mewaspadai adanya kekuatan asing yang ingin mengadu domba lewat aksi demonstrasi.
Prabowo mengajak seluruh pihak untuk berpikir jernih terkait demo, Menurutnya, demo yang memicu kekacauan dan kerusakan adalah bentuk perlawanan terhadap kepentingan rakyat.
Terkait UU TNI, Prabowo mengatakan UU TNI memang perlu direvisi. Namun, revisi tersebut berfokus pada usia pensiun perwira tinggi bukan untuk melahirkan kembali dwifungsi TNI.
“Nah di situ saya sebetulnya mengatakan saya bilang ini kalau tidak ini berapa Jenderal kita harus kita ganti sekarang. Jadi saya mohon kalau bisa inti dari RUU TNI ini sebetulnya hanya memperpanjang usia pensiun beberapa perwira tinggi. Nggak ada niat TNI mau dwifungsi lagi, come on, ya kan,” jelasnya.
Prabowo menekankan pejabat tentara yang akan masuk jabatan sipil tetap harus melepaskan jabatannya di militer atau pensiun dini.
Baca selengkapnya disini
(detikcom)












