CERITANEGERI, Luwu – Sebanyak 11 desa dan kelurahan di dua kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan sungai meluap. Banjir ini berdampak pada sekitar 800 rumah warga.
“Iya benar, 11 desa dan kelurahan yang ada di dua kecamatan Kabupaten Luwu terendam banjir sejak kemarin,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, Amson Pandolo, saat dikonfirmasi pada Senin (14/4).
Banjir terjadi pada Minggu malam (13/4) sekitar pukul 21.15 WITA. Air merendam permukiman warga, jalan desa, jalan poros provinsi, area persawahan, dan perkebunan. Ketinggian air bervariasi antara 50 hingga 150 sentimeter, yang mengakibatkan terganggunya mobilitas masyarakat dan kemacetan di beberapa titik.
Amson menyebutkan, sekitar 800 rumah warga serta fasilitas umum seperti layanan kesehatan dan pendidikan ikut terendam. Sejumlah warga terpaksa mengungsi demi keselamatan.
“Wilayah terdampak di Kecamatan Suli Barat kurang lebih ada 300 rumah terendam, dan di Kecamatan Suli sekitar 500 rumah juga ikut terdampak. Sementara sebagian warga di Kelurahan Murante sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman,” jelas Amson.
Saat ini, BPBD Luwu telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan evakuasi dan penanganan awal terhadap warga terdampak.
“Banjir saat ini sudah mulai surut, namun di beberapa titik seperti di Kelurahan Suli pada jalan poros provinsi dan Desa Buntu Kunyi, air masih menggenangi sejumlah permukiman dan fasilitas lainnya,” ungkapnya.
