CERITANEGERI, Makassar – Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar Ismail menyoroti kinerja Perusahaan Daerah Kota Makassar
Dari hasil monitoring dan evaluasi (monev) ke-enam perusahaan milik Pemkot Makassar, tak ada satupun yang menunjukan progres baik pada triwulan I 2025.
Alasannya kata Ismail, pada triwulan pertama ini banyak pengeluaran dari masing-masing menajemen mengingat momentumnya bertepatan dengan ramadan 1446 H.
“Kenapa perusda tidak tancap gas di triwulan pertama? Karena banyaknya pengeluaran di saat menjelang lebaran. Ada THR-nya, ada sembakonya untuk dibagikan,” ucap Ismail ditemui di Komisi B, Selasa (15/4/2025).
Diketahui, ada tiga perusda yang tidak begitu produktif, antara lain Rumah Potong Hewan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan PD Terminal Makassar Metro.
Ketua harian DPD II Golkar Makassar ini tak menampik hal tersebut. Ia bahkan sudah melihat langsung kondisi beberapa perusda Makassar, kecuali RPH.
PD Terminal misalnya, kendala besar yang dihadapi adalah semua mobil penumpang antar daerah tak lagi masuk di terminal.
“Semua mobil-mobil penumpang itu tidak ada lagi, hampir tidak ada lagi pelat kuning. Semuanya pelat hitam. Coba kita lihat di wilayah Daya,” ujarnya.
“Yang ada di Malengkeri itu warna-warna pelat kuning, itu kan yang ada di depan Polsek, itu sudah tinggal beberapa doang. Yang pelat hitam ini yang banyak. Nah, itu yang kita mau tertibkan,” sambungnya.
Sementara untuk PD RPH, Ismail menilai tempat pemotongan hewan ternak ini seakan mati suri.












