Dinilai Tak Adil, Hamas Tolak Proposal Gencatan Senjata Israel

Gempuran Israel menghancurkan area kamp pengungsian di Khan Younis, Gaza bagian selatan (Foto: Hatem Khaled/Reuters)

CERITANEGERI, Makassar – Kelompok bersenjata Palestina, Hamas menolak permintaan gencatan senjata yang ditawarkan Israel selama 45 hari di jalur Gaza.

Penolakan tersebut disampaikan oleh negosiator utama Hamas, Khalil Al Hayya, pada Kamis (17/4/2025), sesaat setelah serangan udara Israel yang menewaskan sekitar 40 orang di Gaza.

Hamas menuntut pemberhentian secara permanen perang yang telah berlangsung selama 18 bulan.

Dilansir dari Kompas.com, Israel meminta Hamas untuk melakukan pelucutan senjata dan membebaskan sandera yang masih hidup.

Sebagai penukaran, Israel akan membebaskan 1.231 tahanan Palestina dan melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Meski begitu, Hamas tetap menolak tawaran tersebut karena dinilai sarat akan kepentingan politik dalam negeri Israel.

“Kesepakatan ini tidak ditujukan untuk mengakhiri perang, tetapi semata-mata untuk menyelamatkan agenda politik Netanyahu,” kata Al Hayya dikutip dari Kompas.com.

Hamas menyatakan bahwa mereka akan melakukan gencatan senjata jika meliputi penghentian serangan militer, penarikan pasukan Israel dari Gaza, pembebasan tahanan Palestina, dan rekonstruksi daerah Gaza yang hancur akibat perang.

Baca selengkapnya disini 

(Kompas.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *