CERITANEGERI, Takalar – Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, memutuskan untuk menutup sementara operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Galesong di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Keputusan ini diambil karena rumah sakit tersebut hanya menerima satu pasien dalam satu bulan dan belum memenuhi persyaratan pelayanan BPJS Kesehatan.
“Mulai 1 Mei, pelayanan rumah sakit ini kami hentikan sementara. Tujuannya agar ke depan bisa menjadi lebih baik,” ujar Firdaus dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (23/4).
Diketahui, pembangunan RSUD Galesong dibiayai melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp100 miliar.
Namun, berdasarkan catatan pemerintah daerah, dalam satu bulan terakhir rumah sakit ini hanya menerima satu pasien. Firdaus menyebut hal ini membuat manajemen rumah sakit mengalami kerugian hingga Rp500 juta setiap bulannya.
“Dalam sebulan hanya satu pasien yang datang. Rumah sakit ini memiliki 221 tenaga perawat dan 29 dokter, serta bangunan yang besar. Dengan investasi hingga ratusan miliar rupiah, tapi hanya satu pasien, jelas ini merugikan. Biaya operasional sekitar Rp500 juta per bulan, tapi pemasukan bahkan di bawah Rp10 juta,” jelasnya.
Selama masa penutupan sementara ini, Firdaus meminta pihak manajemen rumah sakit untuk segera melengkapi seluruh dokumen administratif agar bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan kembali memberikan layanan kepada masyarakat Takalar.
“Semua tergantung pada sejauh mana manajemen menyelesaikan administrasi untuk BPJS dan syarat lainnya. Setelah ini, mereka harus menyusun rencana ke depan dan progresnya akan saya evaluasi setiap bulan,” lanjut Firdaus.
Baca selengkapnya disini
(CNN Indonesia)