CERITANEGERI, Makassar – Serangan udara Israel terus berlangsung di Jalur Gaza. Tim penyelamat dan tenaga medis setempat melaporkan bahwa sedikitnya 22 warga tewas dalam serangan yang terjadi pada Kamis (24/4), termasuk enam anggota satu keluarga yang menjadi korban saat rumah mereka dibombardir di wilayah utara Kota Gaza.
Israel diketahui kembali melanjutkan operasi militer di Gaza sejak 18 Maret, setelah upaya gencatan senjata selama dua bulan berakhir tanpa kesepakatan, menghentikan jeda singkat dalam pertempuran yang telah berlangsung di wilayah Palestina yang masih diblokade.
Menurut pernyataan dari pertahanan sipil yang dikutip detiknews dari AFP, enam korban yang berasal dari satu keluarga tewas akibat serangan yang menghancurkan rumah mereka di wilayah utara Kota Gaza.
Selain itu, sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan sejumlah lainnya terluka dalam serangan udara yang menargetkan bekas kantor polisi di Jabalia, Gaza utara.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menyasar “pusat komando dan kendali” milik kelompok Hamas di daerah Jabalia. Namun, mereka tidak menyebut secara spesifik apakah sasaran tersebut adalah kantor polisi yang dimaksud.
Di lokasi berbeda, lima korban jiwa dilaporkan dalam serangan yang menghantam tenda tempat para warga berlindung.
Dua orang lainnya turut tewas dalam serangan yang mengarah ke sebuah rumah di wilayah Khan Yunis.
Sejak dilanjutkannya operasi militer oleh Israel, data dari Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mencatat sedikitnya 1.928 korban jiwa tambahan, sehingga total korban tewas sejak perang dimulai telah mencapai sekitar 51.305 orang.
Perang ini sendiri bermula dari serangan besar-besaran yang dilancarkan Hamas ke wilayah Israel pada tahun 2023. Serangan tersebut mengakibatkan kematian 1.218 orang, sebagian besar adalah warga sipil, berdasarkan data resmi Israel yang dihimpun oleh AFP, dikutip dari detiknews .
Baca selengkapnya disini
(detiknews)