CERITANEGERI, Makassar – Gempa bumi dangkal bermagnitudo 6,3 mengguncang kota pelabuhan Esmeraldas, Ekuador, pada Jumat pagi (25/4/2025).
Guncangan menyebabkan lebih dari 30 orang terluka, merusak ratusan bangunan, serta memicu pemadaman listrik di sebagian besar wilayah kota. Guncangan juga terasa hingga Ibu Kota Quito.
Berdasarkan laporan layanan tanggap darurat, gempa mengakibatkan 32 orang terluka, 179 rumah hancur, dan 716 rumah mengalami kerusakan.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi di lepas pantai dengan kedalaman sekitar 35 kilometer, tercatat sesaat sebelum pukul 07.00 pagi waktu setempat. Pemerintah memastikan tidak ada risiko tsunami.
Seorang nelayan bernama Andres Mafare menceritakan pengalamannya saat gempa, di mana ia mendengar suara retakan keras sebelum getaran hebat menghancurkan rumahnya.
Menurut laporan AFP dari Kompas.com menggambarkan kondisi bangunan runtuh, fasad yang ambruk ke jalanan, serta warga yang memeriksa kerusakan rumah mereka.
Kerusakan juga terjadi pada infrastruktur, termasuk dua ruas jalan dan satu jembatan. Sekitar 80 persen rumah di Esmeraldas mengalami pemadaman listrik atau gangguan telekomunikasi.
Selain itu, perusahaan minyak Petroecuador menghentikan sementara operasi di kilang Esmeraldas dan jaringan pipa Trans-Ekuador.
Presiden Ekuador, Daniel Noboa, menginstruksikan sejumlah menteri untuk turun langsung ke lokasi terdampak.
Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun tempat penampungan dan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak melalui media sosial.
Di tengah puing-puing, warga berusaha menyelamatkan barang-barang mereka yang masih bisa digunakan.
Mafare, salah satu korban, mengatakan kehilangan banyak harta benda, namun tetap optimistis karena yakin pemerintah akan memberikan bantuan, terlebih di wilayah yang memang sering terdampak kekerasan akibat perdagangan narkoba.
Baca selengkapnya disini
(Kompas.com)
