Sosiolog Unhas: Masalah Manusia Silver di Makassar Butuh Solusi Serius dan Berkelanjutan

Ilustrasi. (Foto: Sanovra Jr/Tribun Timur)

CERITANEGERI, Makassar – Aksi perlawanan manusia silver terhadap petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Makassar belum lama ini menuai sorotan publik. Menanggapi hal ini, sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas), M. Ramli AT, menilai fenomena tersebut tidak bisa dilepaskan dari tekanan ekonomi yang menimpa masyarakat kelas bawah.

“Ketika kebutuhan dasar seperti makan saja belum terpenuhi, maka aspek lain seperti keamanan diri sering diabaikan,” ujar Ramli, dikutip dari TribunMakassar.com.

Ia menjelaskan, masyarakat miskin kerap berada dalam dilema untuk memilih tetap bekerja meski berisiko ditertibkan, atau berhenti bekerja dan kelaparan.

“Bukan berarti kita membenarkan perlawanan mereka, tapi secara nalar, mereka akan berusaha mempertahankan sumber penghasilan utama mereka,” tambahnya.

Lebih jauh, Ramli menekankan bahwa pemerintah seharusnya menangani akar masalah, bukan hanya menertibkan di permukaan.

“Kita harus mengurangi penyebab utamanya. Ini memang masalah klasik, tapi belum pernah benar-benar dituntaskan. Pemerintah perlu menciptakan lapangan kerja yang layak dan memberikan penghasilan memadai,” tegasnya.

Ramli juga menyoroti inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam menangani pekerja jalanan seperti manusia silver. Menurutnya, berbagai program yang pernah dijalankan sering kali tidak berkelanjutan.

“Biasanya baru ditindak setelah ramai. Tapi ketika jumlahnya masih sedikit, dibiarkan saja. Akhirnya, semakin banyak dan sulit dikendalikan,” jelasnya.

Ia pun berharap pemerintah segera mengambil langkah strategis dan konsisten agar masalah ini tidak semakin meluas dan kompleks.

Baca selengkapnya disini

(Tribuntimur.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *