Apindo Soroti Penurunan Penyerapan Tenaga Kerja Akibat Perubahan Tren Investasi

Ketua Apindo, Shinta Widjaja Kamdani. (Foto: Yuda Almerio)

CERITANEGERI, Samarinda – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, menyoroti tren investasi di Indonesia yang kini semakin bergeser dari sektor padat karya ke padat modal. Perubahan ini berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja yang kian menurun.

“Sepuluh tahun lalu, setiap Rp1 triliun investasi dapat menyerap hingga ribuan pekerja. Sekarang, jumlahnya hanya seperempat dari itu. Ini jelas harus menjadi perhatian,” ujar Shinta, dikutip dari detik.com.

Ia menjelaskan bahwa fenomena ini turut dipicu oleh maraknya otomatisasi dan digitalisasi yang menggantikan peran tenaga kerja manusia. Meski investasi baru tetap menciptakan lapangan kerja, jumlahnya belum mampu memenuhi kebutuhan nasional.

“Kita membutuhkan sekitar tiga juta lapangan pekerjaan baru setiap tahun, namun yang tersedia tidak mencapai angka tersebut. Akibatnya, semakin banyak pekerja yang beralih ke sektor informal,” tambahnya.

Shinta juga mengungkapkan bahwa lonjakan jumlah pekerja informal terlihat dari meningkatnya jumlah gig workers, pekerja paruh waktu, dan pekerja lepas yang bekerja dari rumah.

“Pekerja informal tidak mendapatkan perlindungan sosial yang setara dengan pekerja formal. Mereka sangat rentan karena tidak memiliki jaminan kesehatan, tunjangan pensiun, maupun perlindungan tenaga kerja lainnya,” lanjutnya.

Ia menekankan pentingnya upaya formalisasi pekerja agar mendapatkan perlindungan yang layak dan berkelanjutan.

“Jika tidak ada solusi konkret, kita akan semakin sering menyaksikan bertambahnya jumlah pekerja informal. Padahal, keamanan kerja dan kepastian pendapatan mereka tidak berkelanjutan,” tutup Shinta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *