CERITANEGERI, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar memperkenalkan konsep “kurikulum cinta” yang sedang digagas oleh Kementerian Agama.
Dilansir CNN Indonesia, Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam peringatan Waisak di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, pada Senin (12/5/2025).
Kurikulum ini ditujukan untuk guru-guru agama dalam menanamkan nilai kasih sayang, toleransi, dan menjauhkan siswa dari sikap kebencian.
Menurut Nasaruddin, kurikulum cinta bertujuan menekankan bahwa seluruh agama pada dasarnya mengajarkan cinta, bukan kebencian.
Ia mengkritik guru agama yang justru menanamkan sikap membenci kepada siswa, dan menilai tindakan tersebut sebagai penyimpangan dari ajaran agama itu sendiri.
Ia juga menekankan bahwa pemahaman mendalam terhadap agama akan mempermudah seseorang menemukan kesamaan antaragama, bukan perbedaan.
Sebaliknya, pemahaman yang dangkal justru memperbesar potensi konflik akibat perbedaan tafsir.
Nasaruddin menilai ajaran agama, termasuk Islam dan Buddha, sama-sama menanamkan cinta kasih tak hanya kepada sesama manusia, tapi juga seluruh alam semesta.
Nilai tersebut menurutnya menjadi dasar dari perdamaian lintas keyakinan.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki banyak kesamaan, terutama secara historis.
Oleh karena itu, kurikulum cinta diharapkan bisa menjadi cara efektif dalam mencegah konflik sosial dan membentuk masyarakat yang saling mencintai dan menghargai satu sama lain.
Baca selengkapnya disini
(CNN Indonesia)