CERITANEGERI, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyampaikan bahwa pemerintah tengah merumuskan mekanisme kompensasi bagi korban keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini diungkapkan saat konferensi pers di Gedung Ombudsman RI, Rabu (14/5).
Dilansir Kompas.com, Dadan menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah membayangkan akan terjadi kasus keracunan makanan dalam program MBG, yang sejak awal ditujukan untuk meningkatkan gizi anak-anak.
Namun, pihaknya mengaku sedang menyusun langkah tanggap sebagai bentuk tanggung jawab.
Sejauh ini, pemerintah daerah sudah turun tangan dalam memberikan perawatan kepada para korban di daerah terdampak seperti Bogor dan Cianjur.
Dadan juga mengaku telah memberikan bantuan pengobatan secara pribadi kepada beberapa pasien, meskipun bukan sebagai representasi resmi dari BGN.
Kasus terbaru terjadi di Kota Bogor, di mana 22 dari 171 siswa dari enam sekolah dirawat akibat dugaan keracunan makanan MBG.
Sekolah yang terdampak antara lain TK dan SD Bina Insani, SMP Bina Insani, serta tiga SD negeri lainnya di kawasan tersebut.
Sebelumnya, kasus serupa terjadi di Cianjur yang menimpa puluhan siswa MAN dan SMP PGRI.
Berdasarkan data KPAI, sejak program MBG diluncurkan, tercatat sedikitnya 320 siswa mengalami dugaan keracunan makanan.
Angka ini setara dengan sekitar 0,0156 persen dari total penerima manfaat yang mencapai 2,05 juta anak per Maret 2025.
Baca selengkapnya disini
(Kompas.com)