CERITANEGERI, Makassar – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) memperketat pemeriksaan hewan kurban guna mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan antisipasi sejak Februari lalu, termasuk vaksinasi dan pengobatan terhadap hewan ternak yang sakit.
“Kalau antisipasi PMK itu sudah kami mulai sejak Februari. Kami aktif melakukan vaksinasi PMK dan jika ada yang sakit langsung ditangani,” ujar Nurlina, dikutip dari detikSulsel.
Ia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan hewan kurban, khususnya sapi, yang terjangkit PMK.
“PMK ini lebih banyak menjangkit hewan ternak, bukan hewan kurban. Hewan kurban itu biasanya sudah dipelihara dengan baik dan akan dipilih yang jantan serta sehat,” jelasnya.
Nurlina juga memastikan bahwa hewan kurban yang akan dijual atau dikurbankan sudah melalui pemeriksaan ketat. Jika ditemukan hewan yang sakit, akan langsung ditangani sebelum diperjualbelikan.
Berdasarkan data hingga 10 Maret 2025, tercatat masih ada 5.665 kasus PMK di Sulsel. Meski sempat terjadi peningkatan kasus, situasi kini masih terkendali berkat pengobatan dan vaksinasi yang terus dilakukan.
“Memang sempat ada sedikit peningkatan kasus, tapi sejak Februari kami aktif mengendalikan dengan pengobatan dan vaksinasi,” tambahnya.
Menjelang Idul Adha 2025, Pemprov Sulsel menyediakan total 126.009 hewan kurban yang terdiri dari 73.217 sapi, 4.113 kerbau, dan 48.679 kambing. Kabupaten Jeneponto menjadi penyumbang hewan kurban terbanyak dengan total 42.200 ekor, yang terdiri dari 6.116 sapi, 2 kerbau, dan 36.082 kambing.
“(Hewan kurban yang disediakan) kebanyakan sapi dan kambing. Semuanya berasal dari peternak lokal di kabupaten/kota,” tutup Nurlina.












