CERITANEGERI, Bengkulu – Provinsi Bengkulu tengah dilanda kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak beberapa hari terakhir.
Dilansir Kompas.com, warga melaporkan sulitnya mendapatkan pertalite, pertamax, dan jenis BBM lainnya di sejumlah SPBU, terutama di Kota Bengkulu.
Hal ini menyebabkan harga BBM eceran melonjak hingga Rp 35.000 per liter, namun tetap sulit ditemukan.
Kelangkaan ini berdampak luas hingga ke lima wilayah, yakni Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu.
Antrean panjang juga terjadi hingga dua kilometer terjadi di SPBU yang masih memiliki stok, sementara sebagian besar lainnya tampak kosong.
Banyak kendaraan dilaporkan mogok karena kehabisan bahan bakar.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta tambahan kuota BBM kepada PT Pertamina dalam rapat koordinasi.
Ia menekankan perlunya solusi menyeluruh, bukan sekadar mengatasi masalah distribusi.
Pemprov Bengkulu juga akan menyurati Menteri BUMN dan jajaran direksi Pertamina agar alokasi BBM ditambah dan sistem pengawasan distribusi diperketat.
PT Pertamina Bengkulu menyebut kendala distribusi terjadi karena kapal tanker tidak bisa bersandar di Pelabuhan Pulau Baai, sehingga pasokan BBM bergantung pada jalur darat dari Lubuk Linggau dan Jambi.
Namun, distribusi dari Palembang ke Lubuk Linggau menggunakan kereta saat ini terkendala operasional.
Baca selengkapnya disini
(Kompas.com)












