CERITANEGERI, Makassar – Menteri Agama, Nasaruddin Umar menyatakan bahwa berbagai persoalan terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sudah ditangani.
Hal ini mencakup kendala visa, kekosongan keberangkatan jemaah, hingga urusan konsumsi dan transportasi.
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan penerbitan visa dan pembatalan keberangkatan akibat kondisi seperti sakit, meninggal dunia, atau keperluan mendesak menjadi penyebab kekosongan di beberapa kloter awal.
Nasaruddin menyatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut.
Terkait transportasi, Nasaruddin menyebutkan bahwa pencarian sopir yang memiliki tsurat izin resmi dari pemerintah Arab Saudi menjadi tantangan tersendiri.
Tanpa tasreh, sopir tidak diizinkan beroperasi di Makkah untuk mengantar jemaah.
Ia juga memastikan bahwa jemaah mendapatkan makanan yang layak dan sesuai selera, karena delapan perusahaan penyedia layanan (syarikah) tengah bersaing untuk menyajikan berbagai menu khas Indonesia yang menggugah selera.
Dengan berbagai upaya tersebut, Menag menegaskan bahwa pemerintah terus memantau dan menyelesaikan laporan permasalahan secara cepat agar seluruh proses ibadah haji berjalan lancar dan nyaman bagi para jemaah.
