CERITANEGERI, Cibitung – Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid meresmikan pusat data berskala internasional JK6 milik PT Data Center Indonesia Tbk (DCII), di Cibitung, Bekasi.
Pusar data ini berkapasitas 36 megawatt ini diklaim sebagai yang terbesar di Asia Tenggara dan dibangun melalui lebih dari 3 juta jam kerja oleh hampir 8.000 tenaga kerja.
Meutya berharap pusat data ini menjadi fondasi utama dalam penyimpanan, pengolahan, dan pertukaran data di berbagai sektor, mulai dari layanan publik hingga teknologi kecerdasan buatan.
Pembangunan pusat data ini merupakan bagian dari strategi digital nasional yang mencakup empat pilar utama: infrastruktur digital, talenta, perangkat dan aplikasi, serta kebijakan adaptif.
Menurut Meutya, JK6 memiliki peran strategis karena menjawab kebutuhan teknologi yang bergantung pada sistem penyimpanan dan pengolahan data canggih.
Meutya juga menyebut pusat data sebagai simbol kemajuan bangsa dan tonggak peradaban digital. Indonesia sendiri mencatat peningkatan kapasitas pusat data sebesar 66 persen dalam dua tahun terakhir, menjadikannya pasar digital dengan pertumbuhan tertinggi di Asia Pasifik.












