CERITANEGERI, Makassar – Perusahaan hiburan raksasa Disney mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di berbagai negara.
Langkah ini menyasar beberapa divisi penting seperti film, televisi, dan keuangan, sebagai bagian dari strategi efisiensi di tengah pergeseran minat masyarakat dari TV kabel ke layanan streaming.
Dilansir detikFinance, dalam pernyataan resmi kepada BBC pada Sabtu (7/6/2025), juru bicara Disney menjelaskan bahwa pemangkasan ini dilakukan demi mengikuti perkembangan industri hiburan yang berubah cepat.
Namun, perusahaan memastikan tidak ada divisi yang akan ditutup sepenuhnya dan berkomitmen meminimalkan jumlah karyawan yang terdampak.
Disney, yang berbasis di California, saat ini memiliki sekitar 233.000 karyawan di seluruh dunia, dengan lebih dari 60.000 orang di antaranya bekerja di luar Amerika Serikat. Grup ini membawahi sejumlah merek besar di industri hiburan, termasuk Marvel, Hulu, dan ESPN.
Meski melakukan efisiensi, Disney tetap mencatat pertumbuhan positif. Pada kuartal pertama 2025, pendapatan perusahaan mencapai US$ 23,6 miliar atau sekitar Rp 384,32 triliun, naik 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan pelanggan layanan streaming Disney+.
Baca selengkapnya disini
(detik.com)
