CERITANEGERI, Makassar – Perdana Menteri Mongolia, Luvsannamsrai Oyun-Erdene, resmi mengundurkan diri pada Selasa (3/6/2025) setelah gagal meraih kepercayaan mayoritas parlemen dan dihantam kritik tajam dari publik.
Dari 126 anggota parlemen, hanya 44 yang mendukungnya dalam pemungutan suara mosi kepercayaan. Oyun-Erdene menyatakan bahwa pemerintahannya sudah tidak memiliki legitimasi untuk memimpin, seraya mengungkapkan rasa bangga bisa mengabdi pada rakyat.
Dilansir Kompas.com, pemicu utama tekanan terhadap Oyun-Erdene adalah gaya hidup mewah anaknya yang berusia 23 tahun, yang viral di media sosial. Publik geram atas unggahan pertunangan sang anak di hotel mewah dengan barang-barang bermerek, di tengah kondisi ekonomi rakyat yang memburuk.
Salah satu warga, Amina (nama samaran), menyebut gaya hidup elit keluarga perdana menteri terasa seperti penghinaan terhadap rakyat.
Ia mengungkapkan bahwa banyak masyarakat harus membayar pajak tinggi dan hidup dari utang, sementara para elit politik terlihat bergelimang kemewahan tanpa sumber penghasilan yang transparan.
Puncak kekecewaan rakyat terlihat dalam unjuk rasa yang berlangsung dua pekan di ibu kota Ulan Bator. Mayoritas pengunjuk rasa adalah kaum muda yang merasa kecewa terhadap elite politik yang dianggap tidak peduli pada nasib rakyat.
Baca selengkapnya disini
(Kompas.com)