CERITANEGERI, Makassar – Ketegangan antara Israel dan Iran tidak hanya berlangsung secara militer, tetapi juga merambah ke dunia siber. Firma keamanan Radware mencatat lonjakan serangan siber terhadap Israel hingga 700% dalam dua hari terakhir, menyusul meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Serangan siber ini mencakup DDoS, infiltrasi sistem penting, pencurian data, serta penyebaran malware yang dilancarkan oleh kelompok peretas pro-Iran dan aktor negara.
Target utama meliputi situs pemerintah, sektor keuangan, telekomunikasi, serta infrastruktur strategis lainnya.
Radware menyebutkan bahwa serangan siber mulai meningkat tajam setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran dalam operasi bertajuk Operation Rising Lion, yang menewaskan pejabat tinggi militer Iran dan merusak situs nuklir mereka.
Iran merespons keras dengan janji pembalasan besar, menyebut akan ‘membuka gerbang neraka’ terhadap Israel.
Di sisi lain, Israel menyatakan serangan mereka akan terus berlanjut dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu ke depan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyerukan rakyat Iran agar bangkit melawan pemerintah ulama mereka.
Konflik yang terus memanas ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi regional, terutama setelah serangan pada Minggu (15/6) malam yang memakan banyak korban jiwa.
Baca selengkapnya disini
(Kompas.com)