CERITANEGERI, Makassar – Aksi pencurian sapi terjadi di Kecamatan Manggala, Makassar. Sapi ternak milik korban diangkut menggunakan mobil sampah.
Kapolsek Manggala, AKP Samuel, menjelaskan bahwa korban membawa foto sapinya dan mendapat keterangan dari warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bahwa sapi tersebut telah diambil menggunakan salah satu armada sampah. Laporan korban langsung ditindaklanjuti oleh polisi.
Modus pencurian dilakukan saat sapi sedang mencari makan di TPA. Para pelaku menggunakan ekskavator untuk menjepit sapi, lalu mengangkutnya ke dalam truk sampah.
Setelah itu, sapi diserahkan kepada seorang penadah bernama Saldi untuk dipotong dan dijual.
Polisi menangkap tiga orang sindikat pencurian sapi, yang dua di antaranya berprofesi sebagai honorer dan satu orang pedagang sapi di tempat pembuangan akhir (TPA).
Dua orang honorer itu bernama Ambo Reppe (23) dari Kantor Kecamatan Rappocini dan Hasrullah (31) dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), ditangkap pada Minggu (15/6). Sedangkan untuk pedagang sapi bernama Saldi (31) ditangkap di Kabupaten Maros, Selasa (17/6).
Pelaku membagi keuntungan dari hasil pencurian. Nasrullah, sopir ekskavator, mendapat bayaran Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta, sementara Ambo Reppe, sopir truk sampah, diberi upah antara Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.
Polisi menemukan 14 nota penjualan dari Saldi dengan total nilai sekitar Rp 180 juta.
Penjualan sapi-sapi curian ini berlangsung selama dua tahun dan dilakukan dengan harga pasar normal agar tidak menimbulkan kecurigaan.
