CERITANEGERI, Makassar – Nilai Bitcoin menyalami penurunan yang signifikan hingga di bawah USD 99.000. Nilai ini merupakan level terendah sejak Mei 2025, yang merupakan akibat usai serangan udara AS ke fasilitas nuklir Iran.
Tidak hanya Bitcoin, altcoin seperti Ethereum, Solana, dan Dogecoin turut melemah tajam. Kejadian ini membuat para investor panik dan menarik dananya dari aset berisiko seperti kripto.
Vice President INDODAX mengungkapkan koreksi ini lebih dipicu sentimen makro ketimbang teknikal. Investor institusi terlihat mulai mengurangi eksposurnya sejak muncul kabar ketegangan, terlihat dari arus masuk ke ETF Bitcoin yang ikut melambat.
Walaupun begitu, ia menilai ini bisa jadi peluang beli bagi investor jangka panjang. Dengan potensi lonjakan harga minyak dan inflasi global, pasar kripto sedang diuji.
Namun menurutnya, sejarah menunjukkan Bitcoin punya daya pulih tinggi usai koreksi tajam.
Tidak hanya itu, Investor diminta tetap waspada, tidak panik, dan memahami bahwa volatilitas adalah bagian dari siklus aset kripto.
