CERITANEGERI, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) akan mengoperasikan 27 unit bus Trans Sulsel mulai 9 Juli 2025. Layanan transportasi massal ini akan melayani dua koridor yang menjangkau wilayah Mamminasata, mencakup Makassar, Maros, dan Takalar.
Dilansir detikSulsel, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo, mengatakan bahwa 14 bus disiapkan untuk koridor 1, dan seluruh armada telah diberi identitas visual Trans Sulsel.
Pengoperasian layanan ini merupakan hasil pengalihan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) setelah adanya pembatasan subsidi oleh pemerintah pusat. Untuk kelancaran operasional, Damri ditunjuk sebagai operator dengan menggunakan armada baru tahun 2024.
Untuk koridor 1, tersedia 105 halte untuk perjalanan pulang-pergi. Rute dimulai dari Mal Panakkukang, melewati Jalan AP Pettarani, Pelita Raya, Sungai Saddang, Gunung Latimojong, Lanto Dg Pasewang, dan Haji Bau, hingga masuk ke kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
Setelah itu, bus akan berhenti di sejumlah titik strategis seperti Universitas Ciputra, Masjid 99 Kubah, RS Vertikal, dan Pelabuhan Takalar. Menurut Erwin, jalur ini sedikit dimodifikasi untuk mengurangi kepadatan kendaraan pribadi di kawasan CPI serta mengintegrasikan transportasi ke terminal waterbase di Taman Andalan.
Sementara itu, koridor 2 akan dilayani oleh 13 armada bus dengan 51 halte. Jalurnya menghubungkan Unhas Tamalanrea, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, hingga Terminal Mandai di Maros. Rute ini juga akan terkoneksi dengan jalur kereta api menuju Pangkep, Barru, dan Parepare.
Dari sisi anggaran, total subsidi dari Pemprov Sulsel untuk kedua koridor mencapai Rp 16,7 miliar, dengan rincian Rp 9,4 miliar untuk koridor 1 dan Rp 7,3 miliar untuk koridor 2.
Baca selengkapnya disini
(detik.com)