CERITANEGERI, MAKASSAR — Dua unit kendaraan milik anggota DPRD Kota Makassar, Tri Sulkarnain Ahmad (40), hangus dilalap api saat kerusuhan terjadi di kompleks Gedung DPRD Makassar, Jalan AP Pettarani, Jumat (29/8/2025) lalu.
Satu unit mobil Daihatsu Rocky senilai Rp250 juta dan sepeda motor trail Honda CRF senilai Rp30 juta, ikut menjadi korban dalam insiden yang menewaskan empat orang tersebut.
Tri, legislator dari Dapil Makassar III (Tamalanrea-Biringkanaya), menyaksikan langsung mobilnya terbakar di halaman belakang gedung DPRD. Mobil berwarna putih itu terparkir tepat di sayap kanan gedung, tepat di belakang mobil Lexus milik Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham.
“Saya lihat langsung mobil terbakar, paling terakhir setelah mobilnya Bu Wawali. Posisi mobil saya di belakang, sayap kanan gedung,” kata Tri, dikutip dari TribunTimur, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, mobil tersebut sebetulnya masih bisa diselamatkan. Namun, akses keluar terhalang kendaraan lain.
Baru Setahun Dipakai, Kini Tinggal Kerangka
Mobil Rocky itu belum lama dimiliki Tri. Ia membelinya sekitar sebulan sebelum resmi dilantik sebagai anggota DPRD pada September 2024. Tak hanya mobil, sepeda motor trail yang kerap digunakannya untuk mobilisasi saat kemacetan juga hangus tak tersisa.
Baca juga: Aliyah Mustika Hadiri HUT ke-66 PEPABRI
“Motor itu memang selalu saya bawa ke DPRD. Kadang lebih cepat kalau jalanan macet,” ujarnya.
Selain kendaraan pribadi, sejumlah barang elektronik dan perlengkapan kerja milik Tri di ruang kerjanya juga ludes terbakar. Di antaranya kulkas, komputer, printer, lemari, pakaian, hingga sepatu.
Tri memperkirakan total kerugian pribadi yang dialaminya lebih dari Rp300 juta. Ironisnya, semua aset tersebut tidak diasuransikan untuk risiko kerusuhan.
“Kalau kami pribadi, mungkin ini teguran supaya kami lebih maksimal bekerja, memperhatikan warga supaya tidak ada riak-riak di bawah,” katanya lirih.
Kerja Dewan Tetap Berjalan Meski Fasilitas Terbatas
Pasca insiden, aktivitas perkantoran DPRD Makassar lumpuh total. Namun, Tri memastikan kerja-kerja legislasi tetap berjalan. Sejumlah agenda penting seperti rapat panitia khusus (Pansus) Kearsipan dan Pansus Pesantren tetap digelar secara daring.
“Kendala kami lebih ke administrasi. Dulu tiap komisi punya satu komputer, sekarang satu komputer dipakai empat komisi,” ujar politisi Partai Demokrat itu.
Kerusuhan 29 Agustus lalu tak hanya menghanguskan dua gedung DPRD Makassar dan Sulawesi Selatan, tapi juga merenggut korban jiwa.
Empat orang tewas dalam peristiwa tersebut, yakni:
- Muhammad Akbar Basri alias Abay (fotografer Humas Setwan DPRD Makassar),
- Syarina Wati (staf anggota DPRD Makassar),
- Syaiful Akbar (Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah),
- dan Rusdam Diansyah (pengemudi ojek online).
Selain itu, tujuh orang mengalami luka berat, di antaranya ajudan dan sopir Wakil Ketua DPRD, petugas kebersihan, hingga warga sipil. Cedera yang mereka alami mulai dari patah tulang, trauma kepala berat, hingga kondisi paraplegia.












