CERITANEGERI,BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berencana memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Jabar untuk membahas evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul terjadinya kasus keracunan massal di sejumlah daerah.
Menurut Dedi, pekan depan ia akan mengundang Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Jabar untuk membahas persoalan tersebut.
“Saya pekan depan akan mengundang Kepala MBG yang menangani Jawa Barat agar dilakukan evaluasi,” kata Dedi di Bandung, Selasa (23/9).
Ia menjelaskan, evaluasi tersebut akan digelar secara paripurna dan terbuka dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Harapannya, evaluasi ini mampu menemukan solusi agar kasus serupa tidak kembali menimpa para penerima program.
“Prinsipnya kita ingin semua masalah dibuka secara transparan, sehingga kejadian seperti keracunan anak sekolah ini tidak berulang,” tegasnya.
Kasus keracunan akibat program MBG sebelumnya dilaporkan di beberapa daerah, termasuk Garut dan Bandung Barat. Puluhan siswa dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, hingga harus mendapat perawatan medis setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Dedi menilai, salah satu penyebab utama masalah ini adalah distribusi makanan yang tidak sesuai standar. Jarak waktu antara proses memasak dengan pengiriman ke sekolah-sekolah terlalu lama, sehingga kualitas makanan menurun dan rawan menimbulkan keracunan.
Pemerintah provinsi, lanjut Dedi, akan memperketat pengawasan, mulai dari penyediaan bahan baku, proses memasak, hingga distribusi ke penerima manfaat. Ia juga menyebutkan, evaluasi akan mencakup kemungkinan kerja sama dengan pihak ketiga untuk memperbaiki rantai pasok makanan agar lebih higienis dan aman dikonsumsi.
“Program ini sangat penting bagi anak-anak kita. Karena itu, jangan sampai tujuan baiknya justru terganggu oleh kelalaian teknis,” pungkasnya.












