Pemkot Makassar Beri Tunjangan Khusus untuk Guru dan Tenaga Kesehatan di Kepulauan

CERITANEGERI, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham menunjukkan perhatian nyata kepada tenaga pengajar dan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah kepulauan.

Pemkot resmi meluncurkan tunjangan khusus bagi guru dan tenaga medis di pulau-pulau, dengan besaran insentif disesuaikan berdasarkan jarak dan tingkat kesulitan wilayah kerja.

“Ini adalah kepedulian pemerintah kota. Wajib bagi kami memberikan tunjangan khusus kepada tenaga pendidikan dan kesehatan yang mengabdi di pulau-pulau Makassar,” ujar Munafri saat peluncuran tunjangan di Pulau Kodingareng, Senin (6/10/2025).

Tiga Zona Tunjangan

Pemkot Makassar membagi wilayah kepulauan menjadi tiga zona:

Zona III (terluar): Pulau Langkai, Lanjukang, Lumu-Lumu, dan Bone Tambu. Guru menerima Rp2,5 juta per bulan, tenaga kesehatan (dokter) Rp5 juta, perawat/bidan Rp2,5 juta.

Zona II (tengah): Pulau Kodingareng, Barrang Lompo, Barrang Caddi. Guru Rp1,5 juta, tenaga kesehatan Rp3,5 juta, perawat/bidan Rp2 juta.

Zona I (terdekat): Pulau Lae-Lae. Guru Rp700 ribu, tenaga kesehatan Rp2 juta.

Menurut Munafri, klasifikasi ini dibuat agar insentif sesuai dengan tingkat tantangan yang dihadapi. “Mereka harus menyeberangi laut, menghadapi ombak, bahkan cuaca ekstrem. Tunjangan ini bentuk apresiasi agar tetap bersemangat,” jelasnya.

Baca juga: Ketua DPRD Makassar Apresiasi Asnawi Cup, Suarakan Dukungan untuk Bakat Muda

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, mengungkapkan terdapat 68 tenaga kesehatan yang bertugas di dua puskesmas utama wilayah kepulauan: Barrang Lompo (45 orang) dan Kodingareng (23 orang).

“Tunjangan ini bukan bagian dari gaji pokok, tetapi insentif tambahan yang dianggarkan Pemkot Makassar. Dokter mendapat tunjangan tertinggi karena bekerja 24 jam dan siap siaga pada kondisi darurat,” kata Nursaidah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, menyebut ada 431 penerima tunjangan di sektor pendidikan, terdiri atas 326 guru dan 105 tenaga kependidikan.

“Untuk zona terluar, guru menerima Rp2,5 juta, zona tengah Rp1,5 juta, dan zona terdekat Rp700 ribu per bulan. Ini bentuk apresiasi sekaligus motivasi agar para guru tetap semangat mendidik anak-anak di pulau,” jelas Achi.

Langkah ini, kata Munafri, bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi wujud kepedulian pemerintah bagi mereka yang setiap hari menyeberangi laut demi memastikan layanan pendidikan dan kesehatan tetap hadir di pulau-pulau Makassar.

“Ini adalah bentuk cinta dan perhatian pemerintah kota terhadap mereka yang mengabdi di garis terluar,” tegas Munafri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *