CERITANEGERI, Jakarta — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama lintas lembaga guna mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional.
Hal tersebut disampaikan usai prosesi serah terima jabatan (sertijab) Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) dari Arief Prasetyo Adi kepada dirinya di Jakarta, Senin (13/10/2025).
Amran menyebut momentum sertijab ini menjadi langkah penting untuk memperkuat koordinasi dan konsolidasi kebijakan pangan nasional agar berjalan dalam satu arah yang solid dan berorientasi hasil. Ia menegaskan segera melakukan sinkronisasi program antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Bapanas guna mempercepat target swasembada yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kita hanya punya satu visi, visi Pak Presiden: swasembada pangan. Insyaallah kalau tidak ada aral melintang, dua sampai tiga bulan ke depan gagasan besar ini bisa kita wujudkan. Target empat tahun bisa kita percepat menjadi satu tahun. Ini kerja kita semua tanpa kecuali,” ujar Amran.
Dalam sambutannya, Amran juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Arief Prasetyo Adi atas capaian Bapanas selama empat tahun terakhir.
“Terima kasih atas kerja sama selama ini. Empat tahun terakhir kerja luar biasa, rating di bidang pangan luar biasa,” kata Amran.
Mentan menegaskan bahwa Kementan dan Bapanas kini memiliki visi yang sama untuk menindaklanjuti arahan Presiden dalam memperkuat kedaulatan pangan. Langkah percepatan akan difokuskan pada penguatan produksi nasional, stabilisasi stok, serta pengendalian harga di seluruh daerah.
“Kita tidak boleh berhenti di capaian. Semua keberhasilan di bawah Pak Arief harus kita lanjutkan. Kita jaga sistemnya, jagain ritmenya, dan percepat langkahnya,” tegas Amran.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sinergi antara Kementan, Bapanas, Bulog, dan lembaga terkait lainnya di bawah koordinasi Kemenko Bidang Pangan akan menjadi fondasi utama menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan nasional.
Selain mempertahankan capaian yang sudah ada, Amran menargetkan perluasan program swasembada ke berbagai komoditas strategis seperti jagung, gula, kelapa sawit, minyak nabati, daging ayam, telur, cabai, bawang merah, kopi, dan kakao.
“Presiden sudah menegaskan bahwa kedaulatan pangan bukan sekadar program, tapi martabat bangsa. Karena itu, setiap jengkal tanah yang bisa ditanami dan setiap petani yang mau bergerak harus kita dukung sepenuhnya. Inilah semangat kita ke depan,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Menko Zulhas), memberikan apresiasi kepada Mentan Amran atas tambahan tanggung jawab sebagai Kepala Bapanas.
“Selamat atas tambahan tugas, Pak Mentan. Saya kadang kasihan karena beban tugasnya tidak ringan. Tapi kita tahu Pak Presiden punya visi besar dengan dampak luas, untuk mewujudkan kemerdekaan pangan,” ujar Zulhas.
Menko Zulhas menegaskan bahwa tantangan pangan ke depan tidak ringan. Namun arah kebijakan Presiden Prabowo harus menjadi pegangan seluruh pemangku kepentingan tanpa pengecualian.
“Tidak mungkin kita jadi negara maju tanpa kedaulatan pangan. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak — petani, nelayan, dan peternak. Karena itu, kita satu komando di bawah Presiden. Tidak boleh ada manuver lain. Semua harus satu arah,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya keterkaitan antara ketahanan pangan dan pengembangan energi terbarukan, yang kini menjadi fokus kebijakan nasional.
“Kalau kita sudah sepaham, dampaknya akan luas. Jagung laku, singkong laku, tanah tidak ada yang kosong karena harganya bagus. Ini bagian dari ekosistem kemandirian bangsa,” ungkapnya.
Baca juga: Kementan Tetapkan HPP Ayam Hidup Rp18.000/Kg, Berlaku Mulai 19 Juni 2025
Dengan tambahan mandat di Bapanas, Kementerian Pertanian kini memegang peran strategis dalam memastikan seluruh rantai pangan nasional berjalan selaras dalam satu kebijakan terintegrasi di bawah koordinasi langsung Presiden Prabowo Subianto.
Melalui sinergi lintas sektor ini, pemerintah optimistis dapat mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional dan mewujudkan kedaulatan pangan sebagai simbol martabat bangsa Indonesia.












