CERITANEGERI, MAKASSAR — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di tujuh kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang diprediksi meluas hingga wilayah Kota Makassar pada Selasa (21/10/2025) siang hingga sore hari.
“Berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” tulis BMKG dalam keterangannya, Selasa siang.
Menurut laporan BMKG, cuaca ekstrem mulai terpantau sekitar pukul 13.15 Wita di beberapa daerah. Fenomena ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 15.15 Wita dan bisa meluas ke sejumlah wilayah lainnya di Sulawesi Selatan.
BMKG mencatat sedikitnya tujuh kabupaten di Sulsel yang berpotensi terdampak langsung hujan deras dan angin kencang, yaitu Jeneponto, Takalar, Gowa, Bone, Maros, Pangkep, dan Barru.
Berikut rincian wilayah yang diprediksi mengalami cuaca ekstrem hingga sore hari:
- Kabupaten Jeneponto: Bangkala, Tamalatea, Bangkala Barat, Bontoramba
- Kabupaten Takalar: Mappakasunggu, Mangarabombang, Polombangkeng Utara, Pattallassang, Sanrobone
- Kabupaten Gowa: Bontonompo, Parangloe, Bungaya, Biringbulu, Manuju, Bontonompo Selatan
- Kabupaten Bone: Tellulimpoe
- Kabupaten Maros: Bantimurung, Bontoa, Simbang, Cenrana, Tompobulu, Lau
- Kabupaten Pangkep: Balocci, Segeri, Minasatene, Mandalle, Tondong Tallasa
- Kabupaten Barru: Pujananting dan sekitarnya
BMKG menyebut, cuaca ekstrem ini berpotensi menyebabkan genangan air, jalan licin, dan terganggunya aktivitas masyarakat di wilayah terdampak.
Tak hanya di wilayah kabupaten, potensi hujan deras dan angin kencang juga meluas ke Kota Makassar dan daerah sekitarnya, termasuk beberapa kecamatan padat penduduk.
Wilayah yang diperkirakan mengalami hujan lebat antara lain:
- Kabupaten Takalar: Galesong Selatan, Galesong, Galesong Utara
- Kabupaten Gowa: Bajeng, Bontomarannu, Palangga, Somba Opu, Barombong, Pattallassang, Bajeng Barat
- Kabupaten Maros: Mandai, Maros Baru, Tanralili, Marusu, Moncong Loe, Turikale
- Kabupaten Pangkep: Pangkajene, Bungoro, Labakkang, Marang
- Kota Makassar: Mariso, Mamajang, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Panakkukang, Tamalate, Biringkanaya, Manggala, Rappocini, Tamalanrea, dan sekitarnya.
BMKG mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir lokal, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat angin kencang.
Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, melalui keterangan tertulis, meminta masyarakat yang berada di wilayah terdampak untuk menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan deras disertai petir.
“Warga diminta berhati-hati terhadap potensi genangan dan pohon tumbang, serta tidak berteduh di bawah pohon atau papan reklame saat hujan lebat,” tulis BMKG.
Selain itu, BMKG mengingatkan agar masyarakat memeriksa kondisi saluran air dan atap rumah untuk mencegah kerusakan akibat angin kencang. Pengendara juga diimbau agar lebih waspada karena jarak pandang bisa menurun dan jalan menjadi licin.
BMKG menambahkan, kondisi cuaca ekstrem ini merupakan bagian dari masa peralihan menuju musim hujan, yang puncaknya akan terjadi pada Desember 2025 hingga Maret 2026.
“Beberapa wilayah di Sulsel sudah mulai memasuki masa transisi. Pada periode ini, hujan intensitas tinggi biasanya terjadi secara sporadis disertai angin kencang,” ujar pihak BMKG.
Di sisi lain, wilayah pesisir barat Sulawesi Selatan juga perlu mewaspadai gelombang tinggi yang dapat mencapai lebih dari dua meter di perairan Selat Makassar. BMKG mengimbau nelayan dan pengguna jasa laut untuk memperhatikan peringatan navigasi laut sebelum berlayar.
Pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama di titik-titik rawan banjir dan tanah longsor. Koordinasi dengan BPBD dan aparat setempat dinilai penting agar respon terhadap bencana dapat dilakukan secara cepat.
BMKG menutup laporannya dengan pesan kepada masyarakat agar tetap memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG, baik di aplikasi, media sosial, maupun situs web resmi.
“Kami terus memperbarui informasi cuaca secara berkala. Jika terjadi perubahan signifikan, masyarakat akan kami informasikan secepatnya,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.












