CERITANERERI, MAKASSAR – Munculnya sosok Fadel Tauphan Ansar (FTA) membuat peta persaingan menuju kursi Ketua DPD KNPI Sulawesi Selatan kian dinamis. Fadel, yang kini menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sulsel, terus mendapat dukungan luas dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) serta DPD KNPI kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.
Dikenal sebagai intelektual muda dengan kepemimpinan tenang dan konsisten, Fadel secara resmi menyatakan kesiapannya menakhodai organisasi kepemudaan terbesar di Sulsel tersebut.
Meski baru menyampaikan sikap secara terbuka pekan lalu, gelombang dukungan untuk mantan Ketua HIPMI Makassar itu mengalir deras. Hingga kini, tercatat 26 OKP dan DPD KNPI kabupaten/kota telah memberikan rekomendasi tertulis.
“Dinamika di lapangan sangat luar biasa. Bahkan ada beberapa OKP dan DPD yang sebelumnya telah memberikan dukungan ke kandidat lain, kini mengalihkan dukungannya kepada kami setelah mengetahui visi besar yang kami bawa,” ujar Ullang, Ketua Tim Pemenangan Fadel.
Nama Fadel bukanlah wajah baru dalam arena kepemudaan dan kepemimpinan di Sulawesi Selatan. Saat memimpin HIPMI Makassar, ia dinilai sukses menjadikan organisasi tersebut sebagai lokomotif penciptaan lapangan kerja dan industri alternatif bagi anak muda.
Selain aktif di sektor ekonomi, Fadel memegang posisi strategis di Pemuda Muhammadiyah Sulsel dan menjadi motor lahirnya berbagai program pemberdayaan. Di PMI Kota Makassar, ia dipercaya sebagai Ketua Bidang Sumber Daya, memperluas kiprahnya di sektor sosial kemanusiaan.
Pada panggung politik, Fadel mencatatkan prestasi fenomenal. Sebagai pendatang baru, ia berhasil meraih suara tertinggi di daerah pemilihannya dan menumbangkan dominasi beberapa petahana. Keberhasilan ini membuat Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras, memberi mandat kepadanya sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sulsel.
“Fakta ini membuktikan bahwa Fadel diterima lintas demografi, lintas kelompok, dan lintas kepentingan,” kata Ullang.
Fadel menegaskan bahwa latar belakangnya di organisasi sosial, keagamaan, dan politik memperkuat pandangannya tentang kebangsaan. Ia menyebut heterogenitas sebagai fondasi utama Indonesia.
“Heterogenitas adalah warna yang membuat bangsa ini memiliki wibawa. Di KNPI nanti, kelompok minoritas harus mendapat tempat yang layak dan akses yang merata. Kita merangkul semua tanpa sekat,” tegas Fadel.
Menanggapi waktu deklarasi yang dianggap singkat, Fadel menampik anggapan bahwa timnya terlambat bergerak. Ia menyebut bahwa kerja pengabdian tidak selalu harus tampil dalam seremoni terbuka.
“Selama sepekan terakhir kami intens berdiskusi dan menyerap aspirasi OKP dan DPD,” ujarnya.
Fadel menekankan pentingnya modernisasi KNPI sebagai organisasi yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
“KNPI tidak boleh sekadar terjebak rutinitas seremonial. Dunia telah berubah, teknologi menguasai hampir semua sektor. Di era Smart Society, pemuda Sulsel harus menjadi pengendali, bukan sekadar penonton,” jelasnya.
Dengan rekam jejak solid di dunia usaha, organisasi sosial-keagamaan, serta visi yang adaptif terhadap transformasi teknologi, Fadel Tauphan Ansar kini dipandang sebagai kandidat kuat yang mampu menghadirkan wajah baru kepemudaan Sulawesi Selatan.












