Rupiah Melemah Anjlok Ke Rp 16.618 per Dolar AS

(Foto: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

CERITANEGERI, Makassar – Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 14.50 WIB, rupiah melemah 51 poin atau 0,31 persen ke level Rp 16.618 per USD.

Diketahui bahwa terjadinya pelemahan terjadi karena ketidakpastian global yang saat ini masih tinggi. Direktur Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI), Fitra Jusdiman, ungkapkan ada beberapa faktor eksternal menjadi pemicu utama depresiasi rupiah.

“Kami melihat terutama memang karena faktor global yang masih penuh dengan ketidakpastian. Baik terkait kebijakan tarif Trump dan dampaknya ke negara lain, arah kebijakan the Fed yamg berpotensi lebih hawkish, dan gejolak geopolitik yang masih terus memanas. Hal ini membuat USD kembali menguat terhadap sebagian besar mata uang lain dan yield UST kembali meningkat,” jelas Fitra, dikutip dari kumparan.com

Tidak hanya itu, ada juga tekanan dari kebutuhan valas dalam negeri. Ia mengatakan, adanya sejumlah korporasi melakukan pembayaran repatriasi atau dividen. Tetapi BI akan mengoptimalkan guna tetap aktif di pasar saham guna melakukan intervensi di tiga lini.

“BI terus memantau dan berada di pasar dengan melakukan upaya triple intervention (spot, DNDF, dan SBN) secara secara bold dan terukur untuk memastikan stabilitas nilai tukar dan keseimbangan demand/supply valas, sehingga dapat menjaga market confidence,” kata Fitra.

Fenomena pelemahan rupiah ini terjadi bersamaan dengan tren penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang telah memicu kekhawatiran banyak investor dan mulai menarik dananya dari Indonesia. Namun, BI ungkapkan bahwa ini terjadi akibat tekanan pada rupiah disebabkan oleh faktor eksternal dibandingkan kondisi ekonomi domestik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *