Munafri Bagikan Pengalaman Karier kepada Mahasiswa Hukum Unibos

Dari Dunia Radio hingga Kursi Wali Kota Makassar

CERITANEGERI, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memaparkan perjalanan hidup dan kariernya di hadapan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa (Unibos). Pemaparan tersebut berlangsung pada kegiatan Stadium General dalam rangka Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) BEM Fakultas Hukum Unibos di Jalan Urip Sumoharjo, Jumat (21/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Munafri menegaskan pentingnya mahasiswa hukum memiliki tambahan wawasan di luar teori akademik. Menurutnya, lulusan hukum memiliki peluang bekerja di berbagai bidang, sehingga kemampuan tambahan menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan.

“Tidak usah terlalu banyak berteori. Yang diperlukan adalah additional knowledge agar mampu bersaing di dunia kerja,” ujarnya.

Munafri kemudian membagikan kisah awal kemandiriannya sejak kuliah. Ia membiayai studi dari hasil bekerja sebagai penyiar radio, MC, dan reporter. Pengalaman tersebut membawanya ke dunia penyiaran hingga akhirnya dipercaya memimpin sebuah radio anak muda di usia 22 tahun.

“Saya datang bawa ide, dan dipercaya tanpa harus memasukkan CV,” katanya.

Pengalaman itu menjadi titik awal pengembangan jaringan dan kemampuan komunikasi, yang menurutnya penting bagi mahasiswa hukum.

Perjalanan karier Munafri berlanjut ke dunia bisnis dan pertambangan. Berbekal keberanian dan banyak membaca, ia merintis berbagai usaha hingga masuk ke lingkungan keluarga dengan konglomerasi bisnis besar. Dari situ, ia kembali dipercaya memimpin perusahaan tanpa bergantung pada ijazah formal.

Kesempatan besar datang ketika ia ditunjuk sebagai CEO PSM Makassar. Meski tidak memiliki latar sepak bola, ia berhasil membangun sistem manajemen profesional dan mempersembahkan dua trofi untuk Makassar selama enam tahun masa kepemimpinannya.

Ia juga menceritakan pengalaman politik dalam Pilkada Makassar 2018 dan 2020 yang berakhir dengan kekalahan. Namun, pengalaman itu tidak menghentikan langkahnya. Pada Pilkada 2024, ia kembali maju dan berhasil memenangkan kompetisi dengan perolehan suara lebih dari 54 persen.

Munafri turut menekankan pentingnya penguasaan bahasa Inggris. Ia mengakui sempat kesulitan saat memasuki lingkungan sepak bola internasional karena minim kemampuan bahasa, hingga akhirnya mengikuti kursus dengan serius. Pada 2024, ia diangkat sebagai Konsulat Kehormatan Republik Kroasia untuk Indonesia.

Menutup paparannya, Munafri meminta mahasiswa hukum memperluas wawasan, membangun relasi, dan menanamkan keberanian dalam menentukan langkah karier.

“Belajar, tambah ilmu, bangun pergaulan. Semua itu akan menentukan perjalanan hidup kita,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *