CERITANEGERI, MAKASSAR – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, angkat suara terkait figur-figur yang menguat sebagai calon Ketua DPD PDIP Sulawesi Selatan menjelang Konferensi Daerah (Konferda) 2025. Dua nama yang disebut memiliki peluang paling besar adalah ketua petahana Andi Ridwan Wittiri (ARW) dan mantan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto.
Hasto menilai Andi Ridwan Wittiri memiliki rekam jejak panjang di partai dan diterima oleh konstituen maupun masyarakat umum. Menurutnya, pengalaman tersebut menjadi modal penting untuk menjaga stabilitas dan konsolidasi partai di tingkat daerah. Ia menyebut karakter kepemimpinan ARW dapat dipadukan dengan kapasitas Danny Pomanto yang dinilainya berhasil memimpin Kota Makassar selama dua periode.
“Beliau akan dipadukan dengan Pak Danny Pomanto sebagai mantan Wali Kota Makassar yang berhasil. Seluruh potensi ini akan disatukan melalui kekuatan gotong-royong karena PDIP mengedepankan kepemimpinan kolektif-kolegial,” kata Hasto usai membuka Konferda dan Konfercab PDIP Sulsel di Hotel Claro, Senin (24/11/2025).
Hasto menegaskan bahwa seluruh kader terbaik PDIP Sulsel, termasuk ARW, Danny Pomanto, dan figur lainnya, harus bergerak dalam satu tarikan napas. Konferda dan Konfercab, kata dia, tidak hanya menentukan kepengurusan baru, tetapi juga menyusun sikap politik, menyiapkan program strategis, serta merumuskan arah perjuangan PDIP dalam menjawab berbagai persoalan rakyat Sulsel.
Sebelumnya, proses penjaringan calon ketua DPD PDIP Sulsel mencuri perhatian publik setelah tujuh nama mengikuti fit and proper test di DPP PDIP. Dari tujuh nama tersebut, dua di antaranya merupakan undangan khusus, yakni Danny Pomanto dan Ketua DPC PDIP Luwu, Andi Admiral Kadddiraja. Keduanya dinilai memiliki basis sosial kuat serta pengalaman kepemimpinan yang relevan dengan kebutuhan partai ke depan.
Adapun lima nama lain berasal dari struktur DPD PDIP Sulsel, antara lain Ketua DPD petahana ARW, Sekretaris Rudi Pieter Goni (RPG), Bendahara Alimuddin, Ketua Bappilu Risfayanti Muin, serta Wakil Ketua Andi Ansyari Mangkona. Mereka dinilai sama-sama memiliki kapasitas organisatoris untuk memimpin partai di tengah dinamika politik lokal yang terus berkembang.
Meski nama ARW dan Danny paling menguat sejauh ini, Hasto menegaskan bahwa keputusan final tetap berada pada mekanisme kolektif partai, termasuk mempertimbangkan pandangan ketua umum serta hasil pembahasan internal dalam Konferda 2025.












