CERITANEGERI, HONG KONG — Kebakaran besar yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk di Hong Kong menewaskan sedikitnya 44 orang, termasuk seorang petugas pemadam kebakaran. Insiden ini juga menyebabkan 279 warga masih dinyatakan hilang, sementara operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan hingga Kamis (27/11/2025) pagi waktu setempat.
Kepolisian Hong Kong telah menangkap tiga petinggi perusahaan konstruksi yang membangun gedung tersebut. Ketiganya berusia 52 hingga 68 tahun dan terdiri atas direktur serta konsultan teknik perusahaan yang diduga bertanggung jawab atas pelanggaran konstruksi.
Hingga Kamis pagi, kobaran api di beberapa menara apartemen belum sepenuhnya dapat dipadamkan. Sekitar 62 orang mengalami luka-luka, sebagian besar luka bakar dan gangguan pernapasan. Sedangkan 40 dari 44 korban tewas ditemukan di lokasi kejadian.
Lebih dari 900 warga kini mengungsi ke tempat penampungan yang dibuka di Distrik Tai Po. Total penghuni kompleks mencapai sekitar 4.800 orang, banyak di antaranya merupakan lansia.
Kobaran api menyebar cepat ke 7 hingga 8 menara di kompleks tersebut. Departemen Pemadam Kebakaran menduga kebakaran bermula dari scaffolding eksternal pada salah satu menara setinggi 32 lantai, sebelum merembet ke bagian dalam gedung dan kemudian menjalar ke bangunan lain.
Kepulan asap tebal terlihat keluar dari sejumlah jendela gedung pada saat kejadian. Ratusan petugas pemadam, polisi, dan paramedis dikerahkan, termasuk penggunaan tangga truk pemadam untuk menyemprotkan air ke lantai atas yang sulit dijangkau.
Pihak berwenang mencurigai adanya penggunaan material dinding yang tidak memenuhi standar tahan api, sehingga mempercepat penyebaran kobaran api. Polisi juga menemukan material styrofoam yang mudah terbakar terpasang di luar jendela setiap lantai dekat lobi lift pada salah satu menara yang tidak terbakar.
“Kami menilai pihak perusahaan konstruksi terlibat dalam kasus ini karena adanya kelalaian serius,” ujar Inspektur Senior Kepolisian Hong Kong, Eileen Chung.
Gedung-gedung dalam kompleks tersebut dibangun pada era 1980-an dan baru-baru ini menjalani renovasi besar.
Presiden China Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, termasuk keluarga petugas pemadam berusia 37 tahun yang tewas dalam operasi. Seorang petugas lainnya dirawat karena kelelahan akibat panas ekstrem.
Xi juga meminta agar pemerintah daerah fokus meminimalkan kerugian dan mempercepat penanganan bagi warga terdampak.












